Gelisah Terhadap Penampilan
Ketakutan tidak bisa tampil dengan baik di ranjang dapat menyebabkan keengganannya melakukan hubungan intim dan membawa ketegangan dalam hubungan Anda. Ini biasanya terjadi jika dia memiliki situasi yang memalukan di masa lalu. Seseorang yang biasa jadi bahan ejekan biasanya sulit memiliki keinginan berhubungan seks dengan orang lain.
Jika Anda merasa pasangan Anda mengalami hal ini, hal yang paling penting adalah untuk berhati-hati dan tidak memaksa. Tunjukkan padanya bahwa Anda menghargainya sebagai seseorang dan berusahalah untuk membuatnya relaks dengan bersenang-senang dan memerankan beberapa peran. Jadilah seseorang yang bisa memulai keintiman dan memimpin permainan.
Takut Dibandingkan Dengan Pria Lain
Memang tak perlu mengatakan bahwa pria Anda ingin menjadi satu-satunya orang yang Anda miliki dan perbandingan dengan pria lain akan menyebabkannya merasa tak aman/nyaman. Jika Anda menyinggung mantan atau pengalaman seks Anda sebelumnya, dia mungkin tidak dengan sukarela membuat perbandingan-perbandingan dengan pria lain. Jika Anda menceritakan padanya betapa buruk partner Anda sebelum dia, ini akan membuatnya berpikir bahwa Anda pasti akan menceritakan penampilan atau perilaku seksualnya kepada orang lain dalam situasi yang sama.
Yang paling tepat adalah mengatakan padanya betapa Anda sangat menikmati hubungan seks dengannya, dan tak perlu membandingkannya dengan orang lain.
Takut Tak Atraktif
Mungkin Anda melihat namun faktanya ia bisa menghabiskan waktu berjam-jam di gym hanya untuk mencapai penampilan ideal dan berotot laksana pria muda. Dia mungkin juga lebih senang melakukan hubungan seks dengan kondisi lampu dimatikan atau dengan posisi tertentu sehingga Anda tak akan bisa melihat seluruh tubuhnya.
Tentu saja, salah satu jalan yang paling efektif untuk mengatasi hal ini adalah menunjukkan padanya tentang kebaikan-kebaikan/keunggulannya. Tak perlu bohong bahwa dia memiliki tubuh atletis yang bagus jika memang faktanya tidak. Katakan padanya bahwa Anda merasa sangat nyaman dalam rengkuhannya dan betapa atraktif dia, sehingga dia tak perlu merasa kekurangan dengan sedikit ketidaksempurnaan.
Takut Ejakulasi Dini
Ia mungkin sering bertanya apakah Anda mengalami orgasme atau sudah merasa puas, karena ia takut hubungan seks yang dilakukan terlalu singkat. Ini sangat berhubungan dengan ketakutan bahwa perempuan tak cukup merasa puas dengannya dan berpikir akan mencari kepuasan dengan pria lain. Faktanya, hampir semua laki-laki menghadapi problem ejakulasi dini paling tidak sekali seumur hidupnya.
Jika Anda ingin menghindari atau mengurangi ketakutannya akan hubungan intim yang terlalu cepat, maka mintalah untuk melakukan pemanasan (foreplay) lebih lama, sehingga dia merasa lebih percaya diri dan Anda akan memiliki cukup waktu untuk membangkitkan gairah Anda.
Takut Penisnya Kekecilan
Siapa bilang ukuran tak menjadi masalah. Nyatanya kebanyakan kaum pria beranggapan bahwa hanya penis besar yang mampu bekerja dengan baik alias memuaskan pasangan wanita. Dia biasanya membandingkan kelelakiannya dengan membandingkan penis pada sesama laki-laki di masa-masa awal kedewasaan dan yakin bahwa ini adalah kunci sukses untuk melakukan hubungan seksual. Dan jika Anda tidak terlalu memikirkan ukuran ini, bisa jadi ketakutan ini akan merembet pada keyakinan bahwa Anda tidak ingin situasi ini berubah menjadi lebih baik.
Jika kata-kata tidak cukup efektif, maka cara terbaik adalah dengan membuatnya bangga akan kelelakiannya. Pilihlah posisi yang bisa membuat penetrasi lebih dalam dan tercekat (doggy style, contohnya), sehingga masing-masing Anda akan merasa lebih dekat dalam melakukan hubungan intim.